Selasa, 09 April 2013

tak seambisius dulu lagi....

agak menjenuhkan beberapa hari ini. Pekerjaan yang tidak jelas. Teman-teman yang semakin jauh alias sibuk dengan diri mereka ato entahlah. Rasanya semua serba berubah. Mungkin diriku yang terlalu jenuh sendiri. saya kehilangan semangat yang dulu saya miliki. Jiwa saya tak lagi ada di kantor ini. entahlah....rasanya tiap hari, tiap bangun pagi, tak ada semangat lagi untuk berangkat ke kantor. saya jenuh, ato saya merasa bukan disini hidup saya. mungkin...ketika akhirnya saya menyadari bahwa saya lebih menyayangi keluarga saya. saya selalu ingin bersama mereka. ya ..saya tak seambisius dulu lagi, yang mengejar karir, yang bersaing, tidak lagi...sekarang saya lebih memilih keluarga, anak-anak saya. hati saya ada disana..jiwa keibuan saya memanggil, hati nurani saya memberontak. saya ingin merawat anak-anak saya sendiri, saya ingin dekat dengan anak saya.  jikalau saya  harus bekerja, saya tidak harus berlama-lama meninggalkannya dirumah. Namun, saya tidak bisa, dilema, ketika akhirnya saya harus menyerah tak mampu melakukannya sendiri. Ada keluarga saya yang menanti, ayah ibu, mereka yang dulu merawatku, menginginkan ku menjadi seoarang 'karir', tetap bekerja sebagai wanita. tapi harusnya menjadi pegawai negeri? mengapa rasanya momok ini tak bisa berubah, pegawai negeri adalah pekerjaan yang pas untukku? entahlah ..jika begini keadaanya. pegawai negeri yang berbeda tidak seperti yang 'mereka' bayangkan..disini berbeda. bukan pegawai negeri 'biasanya' . disini,bisa kukatakan tak beda layaknya seorang 'swasta'. berangkat pagi dan pulang malam. hingga terkadang harus lembur di waktu pekan tiba. oh tidak..saya tidak bisa seperti ini. saya seorang ibu dan seorang istri. saya bukan lagi yang dulu. yang penuh semangat mengejar karir. tidak!.
saya ingin tetap bekerja, tapi tidak dengan seperti ini, tidak dengan menghabiskan banyak waktu diluar. saya juga bukan orang yg bisa berdiam diri saja. saya pekerja tapi saya juga seorang ibu. saya ingin keduanya berjalan lancar...saya ingin anak-anak saya tumbuh ditangan saya sendiri, didikan saya. cara saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar